Rabu, 20 Agustus 2008

mata muda

Category: Movies
Genre: Documentary
Beberapa anak muda bertemu dalam Workshop Creative Writing & Documentary yang difasilitasi oleh LKiS dan didukung oleh HIVOS, Forum Pinilih, Radio Fast FM Magelang dan Radio RLisa Jepara. Pasca workshop mereka membentuk komunitas dengan nama CORET (Jogja), TOELIS (Surakarta), JEDA (Magelang) dan OEKIR (Jepara). Mereka berasal dari bermacam-macam sekolah, etnis, kultur dan ekonomi.

Dalam waktu relatif singkat, tak lebih dari 1 bulan,. Setiap komunitas menghasilkan 2 film. Semuanya masuk dalam kompilasi film dokumenter Mata Muda. Film-film ini menghadirkan berbagai realitas sosial yang terekam dalam pandangan mereka. Berikut ini sinopsisnya:

Dunia Tahfidz (Karya Komunitas CORET Jogja)
Dunia pesantren, terutama Tahfidz, sering dibayangkan sebagai sebuah dunia yang ‘konon’ suci dan jauh dari hiruk pikuk kehidupan manusia. Tapi film ini berbicara sebaliknya. Film Dunia Tahfidz ini akan membawa kita menelusuri kehidupan mereka......Benarkah mereka terasing?
Filmmaker:
• A. Rif’an Anwar (alumnus MA Alimaksum)
• Ihda Sylvia (MA Alimaksum)
• Nadya Faisal (MA Alimaksum)
• Putri DM (MA Alimaksum)
• SW Suciwati (MA Alimaksum)
• Aufannuha Ihsani (MA Alimaksum)
• Nur Siti Handayani (MA. Pandanaran)

Bocah Candi (Karya Komunitas CORET Jogja)
Pada kenyataannya anak-anak memang membutuhkan waktu lebih untuk sekadar memuaskan hasrat bermainnya. Namun bagaimana ila ada anak yang lebih menuruti panggilan hati guna meringankan beban ekonomi orang tuanya?
Filmaker:
• Pekik Nur Sasongko (alumni MA. Ali Maksum Yogyakarta)
• Wening (SMK Pengasih Kulon Progo)
• Latifah (SMA Prambanan Yogyakarta)
• Nur’aini Saputri (MA Pandanaran)
• Ari (MA Pandanaran)
• Asep (MA Pandanaran)

Raja Ketoprak Tukang Becak (Karya Komunitas TOELIS Surakarta)
Perjalanan waktu membuat banyak pergeseran. Satu seni kehidupan yang mulai terlupakan “Kethoprak” mampu mengukuhkan kesenian tradisi di tengah hiruk-pikuk perubahan ketika generasi mulai beralih perhatian ke budaya modern. Sebuah cerita tentang kesederhanaan, survival dan kearifan hidup
Filmmaker:
• Niki Dwi Permadi (SMA St. Yoseph)
• Maria Citra Pratiwi (SMKK Marganingsih)
• Angel Rose (SMA Kristen 1 Surakarta)
• Erlinawati Hartiningtyas (SMAN 2 Surakarta)
• Putri Asri Dwi Fadila (SMAN 2 Surakarta)
• Soviana Cahyaningtyas SP. (SMAN 2 Surakarta)

Sang Bomber (Karya Komunitas TOELIS Surakarta)
Kala Ruang kota menjadi sumpek oleh bangunan-bangunan kokoh dan megah, rasa keterasingan diekspresikan lewat tembok. Sang “Bomber” adalah kisah mengenai petualangan dan tantangan remaja masa kini dalam mencari jatidiri
Filmmaker:
• Lintang Rembulan (SMA St. Yoseph)
• Friska Sari Amelia (SMAN 5 Surakarta)
• Irene Astrid P. (SMA St. Yoseph)
• Fauziah Yudaningtyas (MAN 2 Surakarta)
• Farida Iskandiari (SMAN 5 Surakarta)
• Maria Ananingrum (SMAN 5 Surakarta)
• Riza Budi Utomo (SMA St. Yoseph)

Jalan Tika (Karya Komunitas JEDA Magelang)
Nama Aslinya Hartoyo namun ia memilih dipanggil Kartika alias Tika. Dia lahir laki-laki, namun ia merasa sebagai perempuan. Ketika menginjak 17 tahun ia dinikahkan oleh keluarganya agar tidak mejadi waria, padahal saat itu dia mempunyai "partner" cowok. Dijalaninya pernikahan itu dengan cinta segitiga, Dia, Istrinya dan "partnernya". Pernikahan itu hanya bertahan setahun, sebab akhirnya ia tinggalkan anak dan istrinya.
Filmmaker:
• Hasta Nirmaya W. (SMAN 2 Magelang)
• Julla Bee Imarotu (SMA Muhammadiyah 1 Magelang)
• Malita Nurul (SMAN 4 Magelang)
• Patricia Ikaria R. (SMAN 2 Magelang)
• Agung Prakoso W. (SMAN 4 Magelang)

Pilang (Karya Komunitas JEDA Magelang)
Mbah Pilang adalah seorang Dukun yang ahli mengobati segala macam penyakit, mulai dari masuk angin hingga penyakit berat, bahkan penyakit yang disebabkan pengaruh gaib (mistik). Di tengah mahalnya biaya berobat ke dokter, mbah Pilang menjadi alternatif bagi rakyat kecil. Namun banyak pula yang menentang karena alasan tidak higienis hingga dicap sebagai perbuatan syirik.
Filmmaker:
• Imam Andrian R. (SMAN 1 Magelang)
• Masitoh Diah W. (SMAN 4 Magelang)
• Novi Retno S. (SMKN 1 Magelang)
• Nurvia Alivia Tauvika (SMAN 2 Magelang)
• Sufi Anggarini (SMAN 1 Muntilan)
• Dimas DS (SMAN 1 Muntilan)

Sudah Bukan Cina (Karya Komunitas OEKIR Jepara)
Meski berbeda tradisi, keturunan Cina di Indonesia sudah menjadi WNI, bukan warga asing. Namun sebagian masyarakat menganggap bahwa keturunan Cina adalah Cina. Panggilan Cina bagi sebagian keturunan Cina merupakan ejekan yang menyinggung perasaan mereka.
Filmmaker:
• MN Aditya (SMAN 1 Jepara)
• Aditya Hendra S. (SMAN 1 Jepara)
• Laksamana MHDA. (SMAN 1 Jepara)
• Anggun Laksamana (SMPN 1 Jepara)
• Siti Ruqoyyah (SMKN 1 Jepara)
• Agustina Megawati (SMA Masehi Jepara)
• Nurul Rizqy A. (SMPN 5 Jepara)
• Achmad Fauzan (SMKN 3 Jepara)
• Arif Nur Effendi (SMKN 1 Jepara)

Pandulah Pandi (Karya Komunitas OEKIR Jepara)
Pandu adalah nama jalanan Pandi. Dia lahir dari keluarga kaya yang broken home. Saat berusia 20 th dia menikah, namun rumahtangganya bubar. Untuk mengubur semua penderitaannya dia memilih di jalanan, menjadi pengamen dan penjual VCD bajakan.
Filmmaker:
• Sufiah Dian M (MAN Bawu Jepara)
• Faizatul B. (SMK Hasan Kaprawi Jepara)
• Mif. Bahrudin (SMK Bahkti Praja)
• Kaharisma (SMKN 1 Jepara)
• Vidi Eren’s (SMA Masehi Jepara)
• Widi Arga P. (SMK Bahkti Praja Jepara)
• Kukuh Dwi W. (SMKN 3 Jepara)
• Sri Endang R (SMAN 1 Tahunan Jepara)

Salut buat mereka, semoga kebersamaan dan kreatifitas itu bisa menambah ketegaran dalam menghadapi segala ujian. Tak hanya ujian nasional tapi juga ujian dalam hidup.

oleh vyta
vyta.multiply.com

1 komentar:

beblemi_batoanx mengatakan...

terimakasih LKIS,

berkat kamu, redaksi jeda magelang, coret jogja, toelis solo, n oekir jepara bisa buat film dokumenter sendiri. pengalaman yg ada sangatlah berguna.

akhirnya film kita bisa diakui di nasional juga, dan saatnya go internasional!!!!