Jumat, 15 Agustus 2008

tanah (pedosfer)

SMA NEGERI 1 MAGELANG, JAWA TENGAH
tugas geografi kelas X

OLEH:
1. ALBERT DWI PUTRANTO (X5/03)
2. IMAM ANDRIAN RISOYO (X5/14)
3. MUFID PINTO NUGROHO (X5/19)
4. NURRAHMAN WAHID (X5/23)
5. RANGGA DWI SAPUTRA (X5/26)



Tanah adalah akumulasi tubuh-tubuh alam yang bebasdan menduduki sebagian besar lapisan atas permukaan bumi. Tanah berasal dari tumbuhan atau zat-zat organic yang mengalami pelapukan. Factor terjadinya pelapukan:
1. Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari.
2. Batuan yang sudah retak, pelapukan dipercepat oleh air.
3. akar tumbuh-tumbuhan dapat menerobos dan memecah batuan sehingga hancur.
4. Binatang kecil yang membuat lubang dan mengeluarkan zat-zat yang dapat menghancurkan batuan.
5. Pemadatan dan tekanan pada sisa-sisa zat organic akan mempercepat terbentuknya tanaman.

Jenis-jenis tanah:
1. Tanah podzolik merah kuning
Ialah tanah yang terjadi pada pelapukan batuan yang mengandung kwarsa pada iklim basah dengan curah hujan 2500-3500 mm/ tahun.
2. Tanah organosol
Ialah tanah yang terjadi dari bahan induk organic seperti gambut dan rumput rawa pada iklim basah dengan curah hujan >2500 mm/ tahun.
3. Tanah alluvial
Ialah tanah yang berasal dari endapan Lumpur yang dibawa melalui sungai.
4. Tanah kapur
Ialah tanah yang berasal dari batuan kapur yang umumnya terdapat di daerah pegunungan kapur berumur tua.
5. Tanah vulkanis
Ialah tanah yang berasal dari pelapukan batuan vulkanis, baik dari lava atau batu yang telah membeku (effusive) maupun dari abu vulkanis yang telah membeku (efflata).
6. Tanah pasir
Ialah tanah yang berasl dari batu pasir yang telah melapuk
7. Tanah humus/ bunga tanah
Ialah tanah yang terjadi dari tumbuhan yang telah membusuk.
8. Tanah laterit
Ialah tanah yang banyak mengandung zat besi dan alumunium.
9. Tanah gambut
Ialah tanah yang terjadi dari pelapukan tak sempurna mengandung batu bara.

Fungsi tanah:
1. Untuk tempat tinggal dan tempat melakukan kegiatan.
2. sebagai tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan hidup manusia.
3. Mengandung barang tambang atau bahan galian yang sangat berguna bagi manusia.
4. Tempat berkembangnya tumbuhan yang penting bagi hewan dan manusia.

Apabila erosi tanah, lapisan atas tanah akan rusak dan lingkungan alam lainnya ikut rusak. Factor terjadinya erosi:
1. Ditebangnya hutan secara liar sehingga tanah gundul.
2. Tidak adanya penyangga air pada tanah miring.
3. Tanah tidak dibuat tanggul pasangan sebagai penahan erosi.
4. Pada tanah berlumpur digunakan untuk penggembalaan liar.

Factor pembeda tanah:
a. Tekstur tanah
b. Permeabilitas tanah
c. Ketebalan atau solum tanah
d. Kemiringan lereng
e. Tingkat erosi
f. Penyaluran air

Asal warna tanah:
a. Kuning, dari mineral limonit.
b. Cokelat, dari bahan organis asam yang lapuk sebagian.
c. Putih, dari mineral-mineral silica-kuarsa, kapur, kaolin, bauksit, alumunium dan silikat, gypsum, nitrat, garam-garam yang telah larut serta koloida-koloida organis tertentu.
d. Hitam, dari bahan-bahan organis yang telah terurai dengan hebat.
e. Merah, dari mineral hematite atau turgit.
f. Hijau, dari oksida ferrous.
g. Biru, dari mineral lilianit.

Ciri-ciri tanah subur ialah tekstur dan struktur tanahnya baik, yaitu butir-butir tanahnya sedang, banyak mengandung garam yang berguna untuk tanaman tumbuhan, dan banyak mengandung air untuk melarutkan garam. Factor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah adalah komposisi mineral dan batuan, sifat dan cepatnya proses pembentukan tanah local, serta umur relative tanah.
Permeabilitas tanah ialah cepat atau lambatnya air meresap ke dalam tanah melalui pori-pori tanah baik secara vertical maupun horizontal yang ditentukan oleh tekstur tanah. Jenis tanah menurut kesuburannya:
a. Tanah muda
Unsur hara yang terkandung di dalamnya belum banyak sehingga belum subur.
b. Tanah dewasa
Unsur hara yang terkandung di dalamnya sangat banyak sehingga sangat subur.
c. Tanah tua
Unsur hara yang terkandung di dalamnya sudah berkurang.
d. Tanah sangat tua
Unsur hara yang terkandung di dalamnya sangat sedikit, bahkan hampir habis.

Tanah memerlukan unsur K, P, N, C, H, O, Na, Ca, S, Mg, Fe, Zn, B, Cu, DAN Mn untuk tumbuh dan berkembang. Apabila salah satu unsur tersebut tidak ada, maka tanaman yang ada tidak sempurna atau tidak bias tumbuh. Untuk itu dapat digunakan pupuk sebagai penggantinya. Pupuk ada 2 macam:
a. Pupuk alam (pupuk organic)
Yaitu pupuk yang dihasilkan dari sisa-sia tanaman, hewan, dan manusia seperti pupuk hijau, pupuk kandang, dan pupuk kompos.
b. Pupuk buatan (pupuk anorganik)
Yaitu pupuk yang dibuat dalam pabrik seperti pupuk tunggal dan pupuk majemuk.

Kesuburan tanah dapat dijaga dengan:
1. Pemupukan, diusahakan dengan pupuk alami.
2. Sistem irigasi yang baik.
3. Hutan cadangan pada lereng pegunungan.
4. Menanami lereng yang gundul.
5. Mengadakan pertanian di daerah miring secara benar.

Kemiringan lereng adalah kemiringan suatu lahan terhadap bidang horizontal. Semakin miring suatu tempat, maka akan semakin besar kemungkinan erosi atau longsornya. Untuk menjaga kestabilan pertanian di daerah miring diperlukan:
a. Terassering, yaitu penanaman tanaman dengan system berteras-teras.
b. Contour farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur.
c. Pembuatan tanggul pasangan untuk menahan garis erosi.
d. Contour plowing, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi-bagi bidang tanah itu dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kntur.
e. Crop rolation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman yang ditanm.
f. Reboisasi, menanami kembali hutan yang gundul.

Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif. Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Kekeringan.
b. Genangan air yang terus-menerus.
c. Erosi tanah dan masswasting.
d. Pengolahan lahan yang kurang memperhatikan aspek-aspek kelestarian lingkungan.
e. Masuknya material yang dapat bertahan lama ke lahan pertanian.
f. Pembekuan air.
g. Pencemaran.

Upaya penanggulangan lahan kritis:
a. Lahan tanah digunakan seoptimal mungkin.
b. Erosi tanah perlu dicegah melalui pembuatan teras-teras pada lereng bukit.
c. Usaha reboisasi.
d. Perlu reklamasi lahan bekas pertambangan.
e. Perlu adanya usaha ke dalam program kali bersih (prokasih).
f. Pengelolaan terpadu di wilayah lautan dan daerah aliran sungai.
g. Pola pergiliran tanaman.
h. Perlu tindakan tegas bagi siapa saja yang merusak lahan yang mengarah pada lahan kritis.
i. Menghilangkan unsur-unsur yang mengganggu kesuburan lahan pertanian.
j. Pemupukan dengan pupuk organic.
k. Penggemburan tanah.
l. Menurunkan zat tercemar yang ada pada lahan pertanian dengan tumbuhan eceng gondok.

Lahan potensial adalah lahan yang belum dimanfaatkan atau belum diolah dan jika diolah akan mempunyai nilai ekonomi yang besar karena mempunyai nilai kesuburan yang tinggi dan mempunyai daya dukung terhadap kebutuhan manusia. Upaya-upaya peningkatan manfaat lahan potensial:
a. Merencanakan penggunaan yang digunakan manusia.
b. Menciptakan keserasian dan keseimbangan fungsi dan idensitas penggunaan lahan dalam wilayah tertentu.
c. Merencanakan penggunaan lahan kota agar jangan sampai menimbulkan dampak pencemaran.
d. Menggunakan lahan seoptimal mungkin bagi kepentingan manusia.
e. Memisahkan penggunaan lahn untuk pemukiman, industri, pertanian, perkantoran, dan usaha lainnya.
f. Pembuatan peraturan perundang-undangan yang meliputi pengalihan hak atas tanah untuk kepentingan umum dan peraturan perpajakan.
g. Melakukan pengkajian terhadap kebijaksanaan tata ruang, perijinan, dan pajak dalam kaitannya dengan konversi penggunaan lahan.
h. Di daerah pegunungan/ perbukitan perlu perlu diperhatikan teknologi pengolahan tanah, penghijauan, reboisasi, dan pembuatan sengkedan.
i. Perlu usaha pemukiman penduduk dan pengendalian peladang berpindah.
j. Mengelola dengan baik daerah aliran sungai, derah pesisir, dan daerah sekitar lautan.




==============================sekian=============================

Tidak ada komentar: